Sebuah Kajian Tentang Pendidikan

(Manfaat Alam, dari Pengalaman tokoh besar Mahatma Gandhi)
Belajar dari alam

Indonesia adalah pusat keragaman hayati terkaya di dunia. Indonesia di huni oleh 25.000 spesies tanaman berbunga atau 10% dari jumlah tanaman berbunga di dunia. Jumlah spesies mamalia adalah tertinggi, yaitu mencapai 515 atau 12% dari jumlah spesies mamalia dunia. Indonesia di huni oleh lebih dari 600 spesies reptile, 1519 spesies brung dan 270 spesies ampibi, ditambah keragaman laut terumbu karang yang merupakan paling kaya diduni (Hira Jhamtani,1994)

Dari jumlah keragaman hayati tersebut berarti tanah Indonesia adalah tanah yang homogen artinya bahwa dengan sifat tersebut segala mahkluk hidup apapun yang hidup di dunia hamper dapat hidup di Indonesia. Namun dengan keragaman tersebut juga menyebabkan mudahnya terjadi ketidakharmonisan antar mahkluk hidup. Misal tumbuhan, tumbuhan yang satu dengan yang lain dapat melakukan hubungan saling menguntungkan maka otomatis ini akan mempertahankan kelangsungan hidup tanaman tersebut, dan sebaliknya. Sebenarnya tidak hanya antar tumbuhan tapi mahkluk hidup yang lain pun akan melakukan hubungan yang serupa.

Semua makluk hidup selalu membutuhkan bantuan dengan mahkluk yang lain. Awalnya semua melakukan hubungan yang menguntungkan di bumi ini, namun dengan perkembangan IPTEK semua hubungan yang menguntungkan menjadi saling menggantungkan.

Dalam sejarah yang panjang bumi ini telah mengalami peristiwa-peristiwa yang dahsyat, misal, atmosfer tanpa O2 dan kadar CO2 yang tinggi, letusan gempa bumi yang hebat, ditabrak benda langit dan masa es yang diselingi massa antar es, yang terjadi kira-kira 200 tahun yang lalu merupakan jaman kepunahanya missal mahkluk hidup. Peristiwa kepunahan masal itu terjadi lagi 65 juta tahun yang lalu. Peristiwa yang akhirnya di kenal dengan peristiwa kepunahan dinosaurus. (pengantar. Otto Sumarwoto,200)

Namun banyak juga yang menulis tentang punahnya dinosaurus dikarenakan kebutuhan untuk makan sudah habis. Dan hal tersebut mengakibatkan terputusnya siklus.

Diatas adalah salah satu contoh saja bahwa pernah terjadi sejarah besar tentang habitat suatu mahkluk hidup.

Mengambil pengalaman dinosaurus tersebut diatas, kita dapat mengerti bahwa terjadi siklus/rantai makanan antara mahkluk hidup. Kita sudah dapat membayangkan dimana posisi kita (manusia), dalam rantai tersebut. Kita akan membicarakan itu nanti, ada yang perlu kita pikirkan bahwa apa sebenarnya kekayaan alam kita dan apa kebutuhan kita yang dapat di cukupi oleh bumi kita ini.

Filosuf mengatakan bahwa tubuh manusia adalah mikrokosmos (jagad kecil), dan bumi adalah makrokosmos (jagad alam). Jadi sebenarnya bahwa tubuh kita bagaikan alam, dimana didalam tubuh kita juga terdapat berbagai unsure-unsur yang saling mendukung/berkaitan satu sama yang lainnya. Sama seperti bumi (jagad raya) ini, terdapat berbagai unsure (mahkluk hidup) yang hidup di bumi. Tubuh manusia adalah miniature dari alam raya. Menurut Mahatma Gandhi bahwa manusia tersusun atas lima unsure yaitu, tanah, air, kehampaan (akash) kosong, cahaya dan udara.

Seluruh aktifitas menusia dilakukan oleh otak dan di Bantu oleh sepuluh indra, yang terbagai, lima indra untuk melakukan aktifitas, dan selebihnya sebagai alat persepsi (Mahatma Gandhi, 1994). Manusia yang hidup di bumi Indonesia termasuk dalam 515 jenis mamalia, dimana jenis ini adalah jenis yang paling serakah diantara jenis yang lain. Jumlah yang semakin bertambah mempengaruhi jumlah konsumsi setiap hari, sedangkan jenis yang di konsumsi oleh manusia mengalami penurunan tanpa perkembangan. Hal tersebut menjadi gejala awal punahnya jenis-jenis keragaman hayati.

Keserakahan manusia adalah awal dari kerusakan bumi. Saat ini yang dilakukan oleh manusia tanpa sadar akan berakibat fatal pada generasi yang kan dating. Generasi saat ini pun sebenarnya sudah terkena dampak dari penebangan liar (illegal logging) dilakukan oleh generasi 20 tahun yang lalu, dimana 20 tahun yang lalu terjadi penebangan besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah, juga sebagian kecil oleh masyarakat sekitar hutan, yang berdalil pada penguatan ekonomi Negara yang padahal untuk berkempentingan sekelompok penguasa. Penebangan tersebut menjadikan lahan gundul dan terjadi banjir, longsor yang menelan banyak korban.

Tidak hanya itu, diatas merupakan contoh yang besar, contoh yang kecil misalnya, kita merokok, membuang plastic sembarangan dalam jumlah yang kecil, kita tidak sadar hal itu akan berakibat besar. Plastik yang di buang di tanah akan mengakibatkan pencemaran tanah, begitu juga asap dari bunting rokok. Biarpun kecil akan menumpuk menjadi banyak, baru saat itu terasa akibatnya. Apalagi perusahaan-perusahaan besar yang membuang limbah tiap hari lebih dari 1000 m3.

Bagi Negara/kota (yang dijadikan kawasan) industri, dampak pembuangan limbah ini kalau tidak di perhatikan akan dengan cepat mencemari. Tingkat pencemaran, besar kecilnya sampah, limbah dalam suatu tempat di pengaruhi oleh berdirnya pabrik. Semakin (ditempat tersebut) banyak berdiri pabrik semakin tinggi pula tingkat pencemaran sampah/limbah, begitu sebaliknya.

Pendidikan Kesehatan Alamiah (nature)
Kekayaan alam Indonesia, memanjakan manusia, namun bertambahnya penduduk yang cepat dan rakusnya manusia itu sendiri mengakibatkan rusaknya alam. Hal ini diakibatkan oleh karena manusia belum tahu manfaat beragam kekayaan alam yang di ciptakan oleh Tuhan. Sehingga manusia hanya mengekploitasi alam tanpa memperhatikan kelestariannya.

Rempah-rempah yang tuumbuh di Indonesia menjadi incaran negeri-negeri asing. Dalam jangka waktu berabad-abad lamanya, tanah air ini di eksploitasi kekayaanya oleh bangsa lain. Kesuburan bumi Indonesia adalah berkah bagi kita, kita harus mempertahankan kelestarian bumi ini.

Kita menyadari perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa saai ini, hanya sebatas mempelajari yang sudah ada, bukan menciptakan yang belum ada (inventor). Hal ini menyebabkan kita hanya bekajar memakai teknologi (produk apapun) yang dibuat oleh Negara lain, kita hanya menjadi konsumen bahkan budak dari teknologi yang ci ciptakan oleh Negara lain. Sulit bagi kita untuk mengejar, dunia terus berlari, tanpa kita ikut berlari lebih kencang mustahil dapat mendahuluinya. Untuk melakukan hal itu yang paling berperan adalah pendidikan, bagaimana lembaga pendidikan saat ini dalam menyiapkan generasi yang siap untuk bersaing. Tenaga Pendidik salah satu elemen penting dalam mencapai tujuan bangsa tercinta ini.

Poulo Freire mengatakan bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran, pembebasan dari dehumanisasi untuk menuju manusia yang humanis. Banya kritik terhadap dunia pendidikan yang katanya system oendidikan Indonesia adalah system kapitalistik, peserta didik hanya dijadikan calon buruh, tenaga yang akan melayani mesin buatan Negara maju.

Apapun bentukanya, sifat system pendidikan nasional, dalam tulisan ini tidak membahas hal tersebut, dalam tulisan ini lebih membahas tentang guna dari kekayaan alam yang ada di dunia ini. Dalam sub bab ini akan di tulis beberapa pengalaman Mahatman Gandhi dalam kehidupannya yang mana memanfaatkan lima unsure (tanah, air, akash, udara, sinar matahari) untuk keperluan hidup sehari-hari. Gandhi memanfaatkan ala mini untujk mengobati segala macam penyakit yang menyerang tubuh manusia. Mualai dari tanah, air, akash, udara dan sinar matahari merupakan obet mujarab untuk tubuh kita. Dengan pengolahan yang sangat tradisional dan semua orang bisa tanpa harus memaluli berlajar di Universitas, dapat mengolah kekayaan alam tersebut menjadi obat.

Tanah dar pengalaman Gandhi dapat menyebuhkan sakit perut. Dengan cara tanah basah/Lumpur, yang di buat seperti lempengan, kemudian di letakan di atas perut yang sakit maka akan tersa dingin. Selama beberapa waktu tertentu perut yang sakit akan sembuh. Pengalaman ini telah di lakukan olrh Gandhi berualang-ulang kali dan bahkan sampai orang-orang meminta pada Gandhi, semua berahasil. Bagi Gandhi obat-obat kimia produk Negara-negara maju hanya akan merusak tubuh kita. Produk kimia tersebut sebenarnya bahan daranya adalah dari kekayaan alam yang ada di sekitar kita, kemudian di campur dengan bahan kimia.

Pemilik produk kimia akan membuat stetmen bahwa pengobatan tradisonal akan merusak tubuh kita, stement ini merupakan kepentingan pemilik produk tersebut agar produknya laku di pasaran. Gandhi sangat menentang dengan produkl-produk kimia tersebut.

Tidak hanya tanah kekayaan alam yanga da disekitar kita sebenrnya dapat kita manfaatkan tanpa merusak aslinya. Pengalam-pengalaman Gandhi uang sebenernya banyak tentang itu, namun karena keterbatasan waktu penulis untuk memasukan kedalam buku ini sangat terbatas mana saat ini belum dapat di masukan.

Black in News